Geocaching adalah kegiatan outdoor di mana para peserta menggunakan Global Positioning System (GPS) penerima atau navigasi teknik untuk menyembunyikan dan mencari wadah (disebut “geocaches” atau “cache”) di mana pun di dunia.
Cache yang sering dipakai adalah wadah kecil tahan air (biasanya sebuah tupperware atau kotak amunisi) berisi sebuah buku catatan. Kontainer besar juga dapat berisi item untuk trading, biasanya mainan atau pernak-pernik nilai kecil.
Geocaching yang paling sering digambarkan sebagai “permainan berteknologi tinggi petak umpet”, berbagi banyak aspek dengan orienteering, berburu harta karun, dan waymarking.
Geocaches saat ini ditempatkan di lebih dari 100 negara di seluruh dunia dan di semua tujuh benua, termasuk Antartika. [1] Hingga November 22, 2009, terdapat lebih dari 945.023 aktif geocaches penjuru dunia.
Geocaches
Untuk geocache tradisional, sebuah tempat akan geocacher wadah tahan air yang berisi buku log (dengan pena atau pensil) dan perdagangan barang kemudian catatan cache’s koordinat. Koordinat ini, bersama dengan rincian lain lokasi, yang diposting di sebuah situs. Geocachers lain mendapatkan koordinat dari daftar situs dan mencari cache menggunakan handheld GPS receiver. Temuan mereka dicatat dalam buku catatan dan online. Geocachers bebas untuk mengambil objek (kecuali buku catatan, pensil, atau
Untuk geocache tradisional, sebuah tempat akan geocacher wadah tahan air yang berisi buku log (dengan pena atau pensil) dan perdagangan barang kemudian catatan cache’s koordinat. Koordinat ini, bersama dengan rincian lain lokasi, yang diposting di sebuah situs. Geocachers lain mendapatkan koordinat dari daftar situs dan mencari cache menggunakan handheld GPS receiver. Temuan mereka dicatat dalam buku catatan dan online. Geocachers bebas untuk mengambil objek (kecuali buku catatan, pensil, atau